AQIQAH MAIDAH

 Mengapa Aqiqah Maidah?

Aqiqah maidah salah satu jasa aqiqah murah surabaya. Kami hadir dengan harga yang lebih murah, namun dengan mutu dan kualitas terbaik. Kami hadir di wilayah sidoarjo, surabaya, gresik, dan malang. Ciptaan Rasa masakan yang menggugah selera dengan rasa masakan yang enak, tidak bau prengus dan tersedia berbagai pilihan harga. Terbukti halal dengan pengolahan yang syar’i. 

Pengertian Aqiqah

Pengertian Aqiqah Di dalam bahasa Arab, berarti memutus dan melubangi.
Beberapa pakar juga menyatakan bahwa aqiqah merupakan nama hewan yang akan disembelih. Para ulama menamakan separti itu karena prosesi aqiqah dimulai dari sembelih hewan qurban, hingga pemotongan rambut bayi.
Secara maknanya aqiqah artinya hewan yang di sembelih untuk menebus bayi yang telah di lahirkan.
Aqiqah secara istilah agama ialah menyembelih hewan pada hari ke tujuh setelah bayi dilahirkan.
Aqiqah sebagai tanda rasa syukur kita kepada allah dan sebagai bagian dari fikih ibadah, akikah mengandung banyak hikmah.

Tujuan dan Manfaat Aqiqah

Aqiqah untuk meneladani sunnah Nabi Muhammad SAW

Menghidupkan sunnah nabi muhammad dalam melaksanakan perintah allah saat nabi ibrahim AS diperintahkan untuk menyembelih ismail anaknya namun di gantikan dengan domba.

Aqiqah untuk menghindari gangguan setan

Sesuai dengan hadis, aqiqah memiliki unsur melindungi buah hati dari setan

“Setiap anak itu tergadai dengan akikahnya.” Sehingga, anak yang telah ditunaikan akikahnya insya Allah lebih terlindung dari gangguan setan yang sering mengganggu anak-anak.

Aqiqah untuk memberi syafaat pada orang tuanya

Aqiqah sebagai syafaat bagi orang tuanya sendiri di hari akhir. Sesuai dengan hadis imam ahmad “Dia tergadai dari memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya (dengan akikahnya)”

Aqiqah untuk mendekatkan diri pada Allah

Aqiqah sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri pada allah. Tujuannya pula untuk mendapatkan ridha Allah. Salah satu wujud rasa syukur kehadiran bayi tercinta pada Allah

Aqiqah untuk menunjukan kegembiraan

Beraqiqah untuk menunjukkan kegembiraan dalam ajaran agama islam atas bertambahnya keturunan Umat muslim sebagai ummat Nabi Muhammad SAW

Aqiqah untuk memperkuat persaudaraan

Saat beraqiqah, kita mengajak sanak saudara untuk memeriahkan acara aqiqah atas kelahiran sang buah hati tercinta.

Syarat-syarat Aqiqah

Hewan untuk aqiqah harus berupa domba atau kambing yang sehat

Usia dari hewan aqiqah minimal 6 bulan untuk domba aqiqah dan 1 tahun untuk kambing aqiqah

Hewan aqiqah baik kambing dan domba tidak ada yang cacat

Kambing atau domba aqiqah harus didapatkan dari cara yang sah

Proses penyembelihan hingga dikonsumsi harus halal

Belum ada dalil yang rinci tentang syarat aqiqah, oleh karena itu tim aqiqah maidah merangkumnya dari beberapa ulama. 
Sehingga diharapkan ibadah aqiqah sah dan memenuhi syarat dan aturan. 

 

Aqiqah kambing jantan atau betina ?

Aqiqah disyariatkan pada orang tua sebagai wujud syukur kepada Allah dan mendekatkan diri kepadanya, 
serta berharap keselamatan dan barakah pada anak yang lahir tersebut. catering aqiqah di surabaya

Ketentuan jenis kambingnya di hadist dan alquran tidak dijelaskan jenisnya, harus jantan atau betina. Namun ulama telah menyatakan kambing aqiqah sama dengan kambing kurban dalam usia, jenis dan bebas dari kecacatan. Namun, mereka tidak merinci tentang disyaratkan jantan atau betina.

Tidak ada satu hadits yang mensyaratkan jantan dalam hewan kurban. Sehingga maka sah bila seseorang menyembelih kambing betina dalam kurban dan aqiqah, walaupun yang utama dan dicontohkan Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam ialah kambing jantan yang bertanduk.

Kapan Waktu Aqiqah ?

Aqiqah disunnahkan dilaksanakan pada hari ketujuh. Hal ini berdasarkan hadits shahih,

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى »

Dari Samuroh bin Jundub, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya dan diberi nama.” (HR. Abu Daud no. 2838, An Nasai no. 4220, Ibnu Majah nol. 3165, Ahmad 5/12. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)